Cras 2

Film ini merupakan kelanjutan dari seri perdananya sebuah mobil merah yang bernama Lightning McQueen mobil balap yang memenangkan sebuah pertandingan Nascar bergengsi dan menjadi populer setelah saat itu.

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

Bonorowo D'Family Blog

Another Blog by Muhammad Shofwan

Thursday, May 30, 2013



Tanggal lahir:
25 April 1963
Kebangsaan:
Skotlandia
Karir Pemain: Karir Pelatih:
Celtic (1980-1983)
Cambridge United (1983-1985)
Bristol City (1985-1987)
Shrewsbury Town (1987-1990)
Dunfermline Athletic (1990-1993)
Hamilton Academical (1993)
Preston North End (1993-1999)
Preston North End (1998-2002)
Everton (2002-2013)
Manchester United (2013-...)

David William Moyes resmi ditunjuk sebagai manajer baru pengganti Sir Alex Ferguson di Manchester United. Ia akan ditugaskan untuk menangani United selama enam tahun dan dituntut untuk meneruskan tradisi meraih trofi juara di setiap musimnya, sebuah hal yang belum ia lakukan bersama Everton.

Pria kelahiran Bearsden 50 tahun lalu ini mengawali karirnya di dunia sepakbola sebagai seorang pemain yang berposisi sebagai bek tengah dan telah tampil lebih dari 500 kali. Klub profesional pertamanya adalah klub raksasa Skotlandia, Celtic. Selama tiga tahun di sana, ia hanya bermain sebanyak 24 kali meskipun ikut berperan menyumbangkan satu gelar juara liga.

Setelah itu, ia kemudian hijrah ke klub Inggris, Cambridge United, dan kemudian berpindah-pindah ke klub-klub lain dengan durasi waktu yang tidak pernah lebih dari tiga tahun. Hingga akhirnya ia mendarat di Preston North End, menjadi juara Divisi III Liga Inggris, kemudian bertahan hingga pensiun dan menjadi pelatih di sana.

Selama empat tahun di Preston, catatan Moyes cukup mengkilap. Ia membawa timnya memenangi gelar juara Divisi II Liga Inggris, dan menembus babak play-off Divisi I di tahun berikutnya. Total ia melalui 243 pertandingan bersama Preston, 113 laga berakhir kemenangan, 67 imbang dan 63 sisanya kalah.

Catatan positif tersebut membuat Everton menariknya di tahun 2002, meski di tahun sebelumnya Moyes telah menandatangani perpanjangan kontrak selama lima tahun di Preston. "Saya berasal dari kota [Glasgow] yang tidak berbeda dengan Liverpool. Saya bergabung dengan klub sepakbola [yang disukai] masyarakat [setempat]. Mayoritas orang yang Anda temui di jalan adalah fans Everton. Ini peluang fantastis, hal yang Anda impikan. Saya langsung mengatakan 'ya' karena ini klub besar," tukasnya kala itu.

Pada awal karirnya di Goodison Park, prestasi Moyes tampak seperti roller coaster. Di tahun pertamanya bersama The Toffees, Moyes langsung menunjukkan potensinya sebagai salah satu pelatih terbaik. Ia berhasil mengangkat Everton, yang di musim sebelumnya tertartih-tatih menghindari zona degradasi Liga Primer Inggris, menjadi salah satu tim yang berpeluang menembus zona Eropa. Namun, sayang, skuat asuhan Moyes akhirnya gagal menembus Eropa setelah kalah bersaing dengan Blackburn Rovers di pekan-pekan terakhir.

Membawa Everton ke posisi tujuh di musim pertamanya, langsung mendapatkan respon positif dari pelatih-pelatih lainnya. Dan di tahun itulah, untuk pertama kalinya ia mendapatkan penghargaan pelatih terbaik. Selanjutnya, ia juga mendapatkan penghargaan pelatih terbaik pada 2005 dan 2009. Ia menjadi pelatih yang mendapatkan gelar terbaik terbanyak, yaitu tiga kali] bersanding dengan manajer yang kelak digantikannya, Sir Alex Ferguson. Ferguson sendiri mendapatkannya pada 1999, 2008, dan 2011.


Di tahun berikutnya, Everton kembali terpuruk, perseteruan Moyes dengan Duncan Ferguson diyakini menjadi biang keladi memburuknya performa The Toffees, beruntung mereka masih lolos dari jurang degradasi meski hanya mengumpulkan 39 poin (poin terendah klub sepanjang sejarah) dan terdampar di posisi ke-17.

Moyes kembali mengangkat Everton di tahun berikutnya, tidak tanggung-tanggung, The Toffees ia bawa melesat ke posisi empat klasemen akhir EPL atau masuk zona Liga Champions. Namun, di tahun berikutnya, Everton harus kembali berjuang untuk menghindari zona degradasi dan berhasil merangkak ke papan tengah menjelang kompetisi berakhir.

Setelah itu, barulah Moyes dapat menemukan konsistensi bersama Everton. Ia dan anak asuhnya menjadi salah satu tim yang paling stabil baik ketika bermain di liga, piala domestik ataupun turnamen Eropa. Namun, meski demikian, Moyes masih belum mampu menyumbangkan trofi juara untuk Everton hingga ia dipastikan hengkang ke Old Trafford untuk menggantikan sosok Ferguson di musim 2013/14. Saat pengumuman pensiun dan pergantian Ferguson dilakukan, Moyes menjadi manajer paling loyal di Liga Primer setelah bos Arsenal, Arsene Wenger. Tercatat 11 tahun masa kepelatihan dijalaninya dengan hanya menangani Everton.
Lima pembelian terbaik Moyes
Nigel Martyn (Leeds), £500 ribu, 2003/04
Tim Cahill (Millwall), £1,5 juta, 2004/05
Mikel Arteta (Real Sociedad), £2 juta, 2005/06
Phil Jagielka (Sheffield United), £4 juta, 2007/08
Leighton Baines (Wigan), £6 juta, 2007/08
Lima pembelian terburuk Moyes
Per Kroldrup (Udinese), £5 juta, 2005/06
Andy van der Meyde (Inter), £2 juta, 2005/06
James Beattie (Southampton), £6 juta, 2004/05
Simon Davies (Tottenham), £4 juta, 2005/06
Richard Wright (Arsenal), £3,5 juta, 2002/03

"Ini adalah penghormatan besar diminta menjadi manajer Manchester United berikutnya," ujar Moyes usai dipastikan menjadi suksesor Ferguson.

"Saya senang Sir Alex merekomendasikan saya untuk tugas ini. Saya sangat menaruh hormat atas segala sesuatu yang sudah ia kerjakan untuk klub sepakbola ini."

"Saya tahu betapa sulitnya mengikuti jejak dia menjadi manajer terbaik sepanjang masa. Tapi, kesempatan untuk menangani Manchester United adalah sesuatu yang tidak sering ada, dan saya sungguh antusias menerima tanggung jawab ini mulai musim depan."

Kedatangan Moyes ke Old Trafford seakan sudah bisa diprediksi persis saat Ferguson mengumumkan keputusan pensiun. Fans tidak heran dengan penunjukan ini karena kedua manajer memiliki kedekatan dan punya banyak kesamaan. Sama-sama berasal dari Skotlandia, keduanya berkarakter old-fashion dalam melakukan pendekatan baik secara strategi maupun psikologi kepada para pemain. Potensi Moyes sebagai juru taktik bahkan hampir membawanya menjadi pendamping Ferguson di bangku cadangan United pada 1998, tetapi waktu itu Steve McClaren yang dipilih sebagai asisten manajer.

Kesamaan berikutnya tidak hanya terletak pada kegemaran mereka pada pacuan kuda, tetapi juga latar belakang kehidupan. Moyes seperti sudah ditakdirkan kerap bersinggungan dengan Ferguson. Saat masih anak-anak, Ferguson bermain di akademi yang dilatih ayah Moyes. Seperti halnya Ferguson, Moyes adalah lulusan dari Drumchapel Amateurs FC, klub tempat ibunya mencuci jersey tim dan ayahnya menjadi pengurus. Ayah Ferguson bekerja sebagai pembuat kapal di Govan dan ayah Moyes adalah seorang juru gambar yang bekerja di perusahaan yang sama.

Di United, Moyes akan bereuni dengan mantan anak asuhnya di Goodison Park, Wayne Rooney. Kedua orang ini pernah berseteru beberapa tahun silam akibat kutipan dalam otobiografi Rooney yang dianggap menyinggung Moyes.

Pada 2007, Moyes sempat melayangkan tuntutan kepada Rooney karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Dalam bukunya 'My Story So Far', Rooney mengklaim bahwa sang pelatih telah membocorkan perbincangan pribadinya.


Moyes membantah tuduhan tersebut dan menjadi pelatih Liga Primer Inggris pertama yang mengajukan tuntutan kepada salah satu pemainnya karena pencemaran nama baik, meskipun pada akhirnya Rooney meminta maaf pada 2008 dan masalah itu diselesaikan di luar pengadilan.

Menarik melihat reaksi Rooney beberapa jam setelah Moyes ditunjuk menjadi bos baru United. Dia menghapus kalimat "pemain Manchester United" dari biografi di profil akun Twitter miliknya. Pemain timnas Inggris tersebut menggantinya dengan "atlet NikeUK" dan sejauh ini ia belum memberi konfirmasi terkait hal tersebut.

Kini, jutaan penggemar United di seluruh penjuru dunia berharap Moyes adalah figur yang tepat untuk melanjutkan kejayaan dinasti Ferguson.

"Sebuah penghormatan besar diminta menjadi manajer Manchester United berikutnya. Saya senang direkomendasikan Sir Alex untuk tugas ini."



07826ab7607bc9a6d686f1724922eee5_sir-alex-ferguson
Saat perpisahan justru seringkali menjadi masa terindah karier seseorang yang telah sukses dalam perjuangan panjang jatuh dan bangun. MU identik dengan Sir Alex Ferguson. Sejak 1986 sampai 2013 merupakan 27 tahun perjalanan panjang yang penuh arti dan prestasi.
Rencana perpisahan dan pensiun dari pelatih sepak bola disalah satu klub terkaya dan terkemuka di dunia ini Menchseter United, menghentak semua orang. Trending ada di mana-mana baik di meia online, TV, twitter, facebook dan media cetak.
Selama ini headline tentang olahraga adalah tentang sepak bola, dan jika bicara sepak bola klub di Eropa. Dalam hal klub Eropa yang benar-benar perjalanan panang punya prestasi dan pelatihnya tak tergantikan adalah Sir Alex Ferguson. Nama ini benar-benar ada dibenak milyaran orang di dunia. Semua tahu tentang Sir Alex Ferguson.

Pemain, Aberdeen dan Hengkang ke MU

Sebagai pemain Sir Alex Ferguson, yang lahir dan berkebangsaan Skotlandia prestasi utamanya adalah menjadi Top Scorer Liga Skotlandia dengan 31 gol dan melesakkan bola 170 gol dalam 317 pertandingan. Sir Alex Ferguson mencetak 1 gol tiap 2 kali bermain. Klub impiannya di Skotlandia, Glasgow Rangers hanya betah diikutinya selama 2 musim karena sering dicadangkan dan berlatih dengan tim junior.
Justru kariernya memang cukup bersinar di kepelatihan sepak bola. Memang pernah satu kali dalam hidupnya dipecat klub St Mirren meski yang tadinya hanyaa ditonton 1000 orang menjadi Juara Liga Skotlandia tahun 1977 dengan permainan menyerangnya. Namun ternyata ini berbuah manis berpindah ke Aberdeen yang menjadikannya Juara Liga Skotlandia dan mengantarkannya mengalahkan Real Madrid di final Piala Winner, kejuaraan antar klub pemenang antar negara di Eropa.
Sejak itu Sir Alex Ferguson mendapat pinangan di beberapa klub dan akhirnya berlabuh di Manchester United sejak 1986.

Melatih MU

Awalnya melatih di MU adalah memberikan kedisiplinan yang ketat pemainnya yang sering minum alkohol karena berdampak pada kebugaran. Disiplin dan pengawasan yang ketat ini masih dijaga sampai saat terakhir melatih MU. Disiplin ketat dan kegalakan Sir Alex Ferguson, merubah Mu yang tadinya tahun 1986 di peringkat 21 dari musim ke musim meningkat peringkatnya. Saat itu mimpinya jelas menggeser Liverpool yang saat itu merajai Liga Inggris.
Pada musim perdananya MU berhasil naik keringkat 11 dan pada musim 1988/1989 berada di belakang jawara Liverpool. Namun demikian terperosok lagi dan karena pantang menyerah akhirnya di 1992/1993 berhasil menjadi jawara Liga Inggris mengalahkan Aston Villa di tempat kedua.
Selama kepelatihan Sir Alex Ferguson telah banyak prestasi yang diraih diantaranya meraih 13 kali Juara Liga Premier Inggris, 5 kali Piala FA, 4 kali Piala Liga, 10 FA Charity/Community Shield, 2 kali Juara Champion Eropa, 1 kali Piala UEFA winner, 1 kali Piala UEFA Super Cup, 1 kali International Cup, 1 kali FIFA World Cup, 5 kali Double (2 kejuaraan dalam 1 tahun) dan 1 kali Treble (3 juara dalam setahun) yaitu di tahun 1989/99 Liga, FA dan European Cup.
Sir Alex Ferguson telah bertugas untuk 1000 pertandingan dan merupakan pelatih terlama di satu klub. Pemain yang menjadi didikannya sangat banyak dan beragam negaranya mulai dari Paul Ince, Peter Schmeichel, Ryan Giggs, Eric Cantona, Roy Keane, Paul Scholes, Gary Neville, Nicky Butt, David Beckham, Andy Cole, Teddy Sheringham, Dwight Yorke, Jaap Stam, Gary Neville, David Butts, Ole Gunnar Solksjaer, Mark Hughes, Ruud van Nistelrooy, Fabian Barthez, Juan Sebastian Veron, Laurent Blanc, Rio Ferdinand, Christiano Ronaldo, Louis Saha, Wayne Rooney, Edwin van de Saar, Patrice Evra, Nemanja Vidic, Park Ji Sung, Anderson, Carlos Tevez, Ashley Young, van Persiedan lain-lain.

Terima kasih Sir Alex Ferguson

Sir Alex Ferguson adalah legenda pelatih sepak bola, di klubesar, kaya dan terkemuka dengan pendanaan yang kuat, pemain-pemain terbaik dan prestasi yang berjibun. Ada prinsip melatih yang sampai sekarang sulit ditandingi yaitu soal kedisplinan dalm melatih pemain, pantang menyerah meski prestasi adakalanya anjlok dan tentunya loyal pada klub sehingga bisa bertugas dalam 1000 pertandingan dan 27 tahun bertugas dan dalam umur 71 tahun.
Sir Alex Ferguson sulit untuk menandingi kerja keras dan prestasimu untuk jangka waktu di masa depan. Terima kasih atas suguhan sepak bola menghibur, atraktif, agresif menyerang dan bisa ditonton oleh milyaran manusia di muka bumi.
Namamu tak akan kamu lupakan dan tetap dalam hati pencita sepak bola indah dan atraktif ini.
Terima kasih Sir Alex Ferguson.

Translate

Popular Posts

Powered by Blogger.

Follow!

MS-29 © 2013 Published By Gooyaabi Templates Supported by Best Blogger Templates and Premium Blog Templates - Web Design