Bab 1: Limbah
Kaji Ulang (halaman 3)
1. Limbah adalah sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.
2. Baku
mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai
unsur lingkungan hidup.
3. Limbah
yang ada di lingkungan harus berada di bawah batas baku mutu lingkungan
agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Kaji Ulang (halaman 16)
1. Limbah
organik secara kimiawi berarti segala limbah yang mengandung unsur
karbon, sedangkan secara teknis berarti limbah yang berasal dari makhluk
hidup dan sifatnya mudah busuk. Limbah anorganik secara kimiawi berarti
segala limbah yang tidak mengandung unsur karbon, sedangkan secara
teknis berarti limbah yang tidak dapat atau sulit terurai secara alami
(sulit membusuk).
2. Limbah cair dapat dibagi menjadi:
· Limbah cair domestik
· Limbah cair industri
· Rembesan dan luapan
· Air hujan
3. Contoh limbah padat organik yang berasal dari limbah domestik:
· Sisa makanan
· Sampah sayuran dan kulit buah-buahan
· Bangkai binatang
· Daun-daun kering
4. Contoh limbah yang dapat didaur ulang:
· Kertas
· Plastik
· Kaleng alumunium
· Karet
5. Limbah
B3 adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun, yang karena sifat dan/atau konsentrasinya, baik secara langsung
maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan, maupun
manusia.
Latihan Akhir Bab (halaman 17)
A.
1. b 2. a 3. d 4. a 5. c
6. d 7. e 8. c 9. d 10. e
11. e 12. a 13. d 14. e 15. e
B.
1. Limbah adalah sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.
2. Limbah
organik mengandung unsur karbon dan umumnya mudah busuk sedangkan
limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon dan/atau sulit busuk.
3. Berdasarkan sumbernya, secara umum limbah dapat dibagi menjadi:
· Limbah domestik, yaitu limbah hasil kegiatan rumah tangga dan usaha.
· Limbah industri, yaitu limbah buangan proses industri.
· Limbah pertanian, yaitu limbah dari daerah pertanian atau perkebunan.
· Limbah pertambangan, yaitu limbah dari kegiatan pertambangan.
4. Limbah padat dapat dibagi menjadi:
· Sampah organik mudah busuk, yaitu yaitu limbah padat organik semi basah yang mudah membusuk secara alami.
· Sampah
anorganik dan organik tak membusuk, yaitu limbah padat anorganik atau
organik cukup kering yang sulit membusuk secara alami.
· Sampah abu, yaitu limbah padat berupa abu atau debu.
· Sampah bangkai binatang
· Sampah sapuan, yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan
· Sampah industri
5.a.Macam-macam
limbah gas di antaranya adalah karbon monoksida, karbon dioksida,
nitrogen oksida, sulfur oksida, metan, amonia, dan nitrogen sulfida.
b.Sifat gas-gas tersebut adalah:
· karbon monoksida dan karbon dioksida à tidak berwarna, tidak berbau
· nitrogen oksida à berwarna, berbau
· sulfur oksida dan amonia à tidak berwarna, berbau
· metan dan nitrogen sulifda à berbau
6. Limbah cair dapat dibagi menjadi:
· Limbah cair domestik, yaitu limbah cair hasil buangan rumah tangga, perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis.
· Limbah cair industri, yaitu limbah cair hasil buangan industri.
· Rembesan
dan luapan, yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang
memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah
atau melalui luapan dari permukaan.
· Air hujan, yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah.
7. Limbah
B3 adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun, yang karena sifat dan/atau konsentrasinya, baik secara langsung
maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan, maupun
manusia. Yang termasuk limbah B3 adalah senyawa:
· Mudah meledak
· Pengoksidasi
· Amat sangat mudah terbakar, sangat mudah terbakar, mudah terbakar
· Amat sangat beracun, sangat beracun, beracun
· Berbahaya bagi lingkungan
· Karsinogenik
· Teratogenik
· Mutagenik
8. Contoh limbah yang bersifat reaktif adalah amonia, sianida, sulfida, dan senyawa peroksida.
9. Limbah
beracun adalah limbah yang mengandung pencemar bersifat racun bagi
manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau,
mulut. Contoh limbah beracun adalah yang mengandung merkuri, pestisida,
dan racun tikus.
10. --------Jawaban bervariasi (sesuai jawaban siswa)----------
Bab 2: Polusi
Kaji Ulang (halaman 21)
1. Polusi
adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sesuai peruntukannya.
2. Suatu
zat dapat menjadi polutan apabila keberadaannya di lingkungan melebihi
baku mutunya, di tempat yang tidak semestinya, atau di saat yang tidak
tepat.
3. Polusi
di lingkungan terus meningkat akibat populasi manusia terus meningkat
dan teknologi serta perekonomian semakin pesat sehingga limbah yang
dihasilkan manusia juga bertambah banyak dan akhirnya menjadi polutan di
lingkungan.
Kaji Ulang (halaman 33)
1. Polutan primer adalah polutan udara yang timbul langsung dari sumber polusi udara.
2. Contoh polutan udara yang berasal dari kendaraan bermotor adalah:
· Timbal
· Mangan
· karbon monoksida
· karbon dioksida
· senyawa hidrokarbon
3. Contoh polutan air yang berasal dari limbah rumah tangga adalah:
· Agen-agen penyebab penyakit
· Limbah yang memerlukan oksigen
· Deterjen
· Plastik
· Nutrien tumbuhan
4. Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang dianggap mengganggu oleh manusia.
5. Sumber utama polusi tanah adalah dari kegiatan pertanian. Selain itu, polusi tanah dapat juga berasal dari rumah tangga dan industri.
Kaji Ulang (halaman 35)
1. Polutan yang dapat dihasilkan oleh lingkungan pertanian di antaranya adalah:
· Nitrogen
· Fosfor
· Pestisida
· Amonia
· Partikel tanah
2. Polutan udara yang dapat dihasilkan oleh lingkungan industri di antaranya adalah:
· Sulfur oksida
· Nitrogen oksida
· Karbon dioksida
· Tetrakloroetilen
3. --------Jawaban bervariasi (sesuai jawaban siswa)----------
Kaji Ulang (halaman 42)
1. Indikator
polusi adalah faktor-faktor di lingkungan yang dapat diukur untuk
menunjukkan adanya degradasi atau kerusakan pada lingkungan yang
tercemar.
2. Indikator kimia yang dapat mengindikasikan adanya polusi udara di antaranya adalah:
· Senyawa karbon monoksida
· Senyawa sulfur dioksida
· Senyawa nitrogen oksida
· Materi partikulat
3. Indikator fisik bagi polusi air di antaranya adalah kekeruhan, bau, warna, dan suhu air.
4. DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air. BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam air.
5. Cacing
tanah dapat menjadi indikator biologi bagi polusi tanah karena caicing
tanah memiliki habitat asli di tanah dan keberadaannya sangat
dipengaruhi oleh kondisi tanah (suhu, kelembapan, pH, dll). Polusi tanah
akan mempengaruhi kondisi tanah sehingga juga akan mempengaruhi
populasi cacing tanah.
Latihan Akhir Bab (halaman 44)
A.
1. c 2. e 3. a 4. a 5. b
6. c 7. b 8. a 9. c 10. d
11. b 12. a 13. c 14. c 15. d
16. d 17. d 18. e 19. a 20. a
B.
1. Polusi
adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sesuai peruntukannya.
2. --------Jawaban bervariasi (sesuai jawaban siswa)----------
3. Knalpot
kendaraan bermotor dan cerobong pabrik mempunyai andil besar dalam
pencemaran udara karena keduanya menghasilkan polutan-polutan udara
dalam jumlah besar, di antaranya karbon monoksida, karbon dioksida, dan
nitrogen oksida.
4. Polutan yang dihasilkan lingkungan industri yang dapat menyebabkan polusi air di antaranya adalah:
· limbah yang memerlukan oksigen
· plastik
· senyawa asam
· merkuri
· nutrien tumbuhan
5. Sumber
langsung polusi air berarti sumber polusi yang membuang polutan di
lokasi spesifik melalui saluran pembuangan langsung menuju badan atau
permukaan air. Sumber tidak langsung polusi air berarti sumber polusi
yang asalnya dari berbagai area dan memasuki badan air tidak di lokasi
spesifik atau melalui saluran langsung, melainkan terbawa oleh aliran
air atau udara.
6. Lingkungan kerja yang dapat menjadi sumber polutan air berupa bahan kimia organik di antaranya adalah:
· lingkungan pertanian
· lingkungan perkebunan
· kilang minyak
· industri kertas
7. Polusi
tanah adalah berbagai perubahan fisik dan kimia pada tanah yang memberi
dampak negatif bagi kehidupan tumbuhan dan makhluk hidup lain yang
hidup di tanah.
8. Sumber
utama polusi tanah adalah kegiatan pertanian dan perkebunan, yaitu dari
pupuk, pestisida, dan kegiatan irigasi. Selain itu, kegiatan industri
dan rumah tangga juga dapat menyebabkan polusi tanah, yaitu dengan
menghasilkan sampah padat.
9. Polusi
tanah, polusi air, dan polusi udara saling berhubungan satu sama lain
karena adanya siklus atau perputaran materi. Artinya, polutan di tanah
dapat mencemari air dan udara, begitu juga sebaliknya, karena polutan
tersebut terbawa aliran materi, dari tanah ke perairan, menguap ke
udara, terpresipitasi dan turun kembali ke tanah (daratan) dan/atau
perairan, dan seterusnya berulang.
10.a.Indikator polusi udara di antaranya adalah:
· indikator fisik à warna, bau
· indikator kimia à kadar senyawa-senyawa polutan
· indikator biologi à lumut kerak
b.Indikator polusi tanah di antaranya adalah:
· indikator fisik à warna, kepadatan, porositas, tekstur
· indikator kimia à pH, salinitas, kandungan nitrogen dan fosfor
· indikator biologi à cacing tanah
Bab 3: Dampak Polusi terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungannya
Kaji Ulang (halaman 58)
1. Asbut
industri adalah asbut yang berasal dari senyawa polutan yang dihasilkan
oleh industri atau kegiatan pembakaran, yaitu terutama sulfur oksida.
Asbut fotokimia adalah asbut yang berasal dari senyawa polutan yang
dapat mengalami reaksi fotokimia di atmosfer, yaitu terutama nitrogen
oksida dan senyawa hidrokarbon.
2. Gas
karbon monoksida (CO) yang terhirup dapat menyebabkan gejala pusing,
sakit kepala, rasa mual, kerusakan otak, dan kematian. Hal ini
disebabkan gas CO dapat bereaksi dan berikatan dengan hemoglobin pada
sel darah merah sehingga mengganggu suplai oksigen yang sangat
diperlukan tubuh.
3. Hujan
asam adalah hujan yang memiliki pH rendah (asam-dibawah 5,6) akibat
senyawa-senyawa polutan yang terlarut dengan air hujan.
4. Dampak pemanasan global di antaranya adalah:
· Meningkatkan permukaan air laut sehingga dapat menimbulkan banjir atau menenggelamkan pulau-pulau
· Meningkatkan penyebaran penyakit menular
· Menimbulkan perubahan pola iklim sehingga dapat terjadi kekeringan, angin besar, atau banjir besar di beberapa wilayah
5. Contoh polutan yang dapat menyebabkan penipisan ozon adalah:
· Klorofluorokarbon (CFC)
· Metil bromida
· Metil kloroform
· Karbon tetraklorida
Kaji Ulang (halaman 68)
1. Polusi
air dapat menyebabkan air tidak dapat digunakan lagi untuk aktivitas
rumah tangga, seperti untuk memasak, mencuci, mandi, dan minum.
2. Mikroorganisme patogen yang dapat tersebar melalui air di antaranya adalah:
Jenis Mikroorganisme
|
Penyakit
|
Virus hepatitis A
Virus polio
Escherichia coli (strain patogen)
Vibrio cholerae
Shigella dysentriae
Salmonella typhi
Balantidium coli
Entamoeba histolytica
Giardia lamblia
Ascaris lumbricoides
Taenia saginata
Schistosoma sp.
|
Hepatitis A
Polio
Diare
Kolera
Disentri
Tifus
Balantidiasis
Disentri amuba
Giardiasis
Ascariasis
Taeniasis
schistosomiasis
|
3. Keracunan timbul dapat menyebabkan:
· Keguguran, kelahiran prematur, atau kematian janin pada wanita hamil
· Cacat mental dan gangguan fisik pada anak-anak
· Meningkatkan resiko hipertensi pada orang dewasa
4. Eutrofikasi
adalah peristiwa meningkatnya jumlah nutrien dalam perairan sehingga
menjadi berlebih dan dapat menimbulkan ledakan populasi alga (algae blooming).
5. Polusi
air oleh limbah yang mudah busuk akan menyebabkan populasi
mikroorganisme pembusuk dalam perairan akan meningkat. Akibatnya,
kebutuhan oksigen perairan (BOD) meningkat sehingga DO menurun.
Kaji Ulang (halaman 70)
1. Limbah
padat anorganik dapat menyebabkan polusi tanah karena limbah ini sulit
terurai sehingga akan menumpuk untuk waktu lama, menyebabkan tanah tidak
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Selain itu, jika limbah
tersebut mengandung senyawa beracun maka senyawa tersebut dapat meracuni
biota tanah dan makhluk hidup lain.
2. Salinisasi adalah peningkatan kadar garam pada tanah.
3. Polusi
tanah dapat menyebabkan tanah tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia
sesuai peruntukkannya, seperti untuk pertanian dan lahan pemukiman,
serta juga dapat menimbulkan gangghguan kesehatan atau penyebaran
penyakit.
Latihan Akhir Bab`(halaman 73)
A.
1. a 2. c 3. b 4. d 5. c
6. d 7. c 8. a 9. d 10. c
11. d 12. c 13. a 14. d 15. c
16. d 17. c 18. b 19. c 20. c
Ralat: Soal nomor 13 seharusnya logam Co (kobalt), bukan CO (karbon monoksida)
B.
1. Dampak hujan asam di antaranya adalah sebagai berikut:
· Menurunkan pH perairan sehingga membahayakan biota air
· Merusak tanaman
· Melarutkan logam-logam berat yang dapat mencemari air dan tanah
· Korosif bagi bangunan dan bahan-bahan logam
· Menyebabkan gangguan kesehatan
2. Pemanasan
global terjadi akibat gas-gas rumah kaca memerangkap panas matahari
yang seharusnya terpantul ke luar atmosfer sehingga permukaan bumi
semakin panas. Hal ini dapat terjadi saat ini karena gas-gas rumah kaca
semakin banyak jumlahnya di atmosfer karena terus dihasilkan manusia
dalam jumlah besar melalui kegiatan pembakaran bahan bakar fosil.
3. Materi
partikulat dapat menyebabkan berbagai gangguan pernapasan, seperti
radang paru-paru dan tumor paru-paru, serta menyerang saraf, pencernaan,
jantung, atau organ lainnya.
4. Penipisan
ozon di lapisan stratosfer menyebabkan berkurangnya pelindung terhadap
sinar UV yang dipancarkan matahari. Sinar UV dapat menyebabkan kanker
pada manusia, penyakit pada tumbuhan, dan berbagai mutasi yang dapat
membahayakan makhluk hidup.
5. --------Jawaban bervariasi (sesuai jawaban siswa)----------
6. Contoh penyakit menular yang dapat tersebar melalui air adalah:
· Hepatitis A Ã disebabkan oleh virus hepatitis A; gejala berupa demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati
· Kolera à disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae; gejala berupa diare yang sangat parah, muntah-muntah, kejang dan lemas
· Disentri amuba à disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica, gejala berupa diare, sakit perut, infeksi usus besar, tinja mengandung lendir dan darah
7. DDT
dianggap sebagai senyawa berbahaya karena sifatnya persisten di alam
dan terakumulasi dalam tubuh, kemudian dapat menyebabkan kerusakan pada
berbagai organ tubuh dan kanker.
8. Eutrofikasi dapat menurunkan kadar oksigen terlarut di perauran karena peristiwa ini dapat menyebabkan ledakan populasi algae (algae blooming).
Populasi algae yang sangat banyak tersebut kemudian ketika mati akan
dibusukkan oleh bakteri pembusuk. Akibatnya, populasi bakteri yang
membutuhkan oksigen meningkat sehingga kadar oksigen terlarut turun.
9. Pada
wanita hamil, keracunan timbal dapat menyebabkan keguguran, kelahiran
prematur, atau kematian janin. Pada anak-anak, keracunan timbal dapat
menyebabkan kecacatan mental dan gangguan fisik. Pada orang dewasa dapat
meningkatkan resiko terserang hipertensi (tekanan darah tinggi).
10. Dampak
polusi tanah pada kegiatan pertanian di antaranya adalah penurunan
hasil panen karena tanaman mati akibat polutan tanah yang bersifat racun
bagi tumbuhan atau yang sifatnya mengurangi kesuburan tanah.
Bab 4: Penanganan Limbah
Kaji Ulang (halaman 84)
1. Proses pengolahan primer limbah cair meliputi tahap penyaringan, pemisahan partikel dengan grit chamber,
dan pengendapan. Endapan dan partikel hasil penyaringan atau pemisahan
akan dipisahkan dari air limbah untuk diolah lebih lanjut, sementara air
limbah yang telah melewati tahap pengolahan primer dapat dibuang ke
lingkungan atau disalurkan untuk tahap pengolahan lebih lanjut.
2. Metode pengolahan sekunder limbah cair di antaranya adalah:
· Metode trickling filter
· Metode activated sludge
· Metode treatment ponds/lagoons
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses desinfeksi adalah:
· Daya racun zat
· Waktu kontak yang diperlukan
· Efektivitas zat
· Kadar dosis yang digunakan
· Tidak bersifat toksik bagi makhluk hidup lain
· Tahan terhadap air
· Biaya relatif murah
Kaji Ulang (halaman 94)
1. Penimbunan sampah dapat dilakukan dengan cara penimbunan terbuka (open dumping) atau dengan sanitary landfill.
2. Sanitary landfill
tidak dapat mengatasi masalah limbah padat secara tuntas karena pada
metode tersebut limbah hanya ditumpuk tanpa berkurang jumlahnya.
Lama-kelamaan lahan penimbunan akan habis dan tidak ada tempat lagi
untuk membuang limbah padat.
3. Insinerasi adalah proses pembakaran sampah/limbah padat menggunakan alat insinerator.
4. Kompos
dapat memperbaiki struktur tanah dan menyediakan zat makanan yang
diperlukan tumbuhan. Mikroba yang terkandung dalam kompos juga dapat
membantu penyerapan zat makanan oleh tumbuhan.
5. Contoh bahan yang dapat didaur ulang adalah:
· Kertas
· Kaca
· Plastik
· Karet
· Logam (besi, baja, alumunium, dll)
Kaji Ulang (halaman 98)
1. Desulfurisasi adalah proses menghilangkan gas sulfur oksida dari udara.
2. Alat
pengendap siklon memanfaatkan gaya sentrifugal sedangkan pengendap
sistem gravitasi hanya mengandalkan gaya gravitasi. Ukuran partikel yang
mampu diendapkan oleh pengendap siklon lebih kecil dari pengendap
sistem gravitasi.
3. Alat
pengendap elektrostatik menggunakan elektroda yang akan mengionisasi
materi partikulat sehingga tertarik ke bawah sementara udara bersih
dihembuskan ke luar alat pengendap.
Kaji Ulang (halaman 101)
1. Bioremediasi
menggunakan bakteri/mikroorganisme untuk mendegradasi/mengurai limbah
B3, sedangkan fitoremediasi menggunakan tumbuhan untuk menyerap dan
mengakumulasi limbah B3.
2. Metode pembuangan limbah B3 di antaranya adalah:
· Sumur dalam/sumur injeksi (deep well injection)
· Kolam penyimpanan (surface impoundments)
· Secure landfill untuk limbah B3
3. Kelemahan metode secure landfill di antaranya adalah:
· Biaya operasi tinggi
· Mungkin mengalami kebocoran
· Bukan solusi jangka panjang karena limbah terus menumpuk
Latihan Akhir Bab (halaman 104)
A.
1. c 2. a 3. d 4. c 5. e
6. c 7. e 8. b 9. d 10. e
11. b 12. d 13. d 14. a 15. b
16. a 17. c 18. a 19. e 20. b
B.
1. Pada tahap pengolahan primer, limbah mengalami pengolahan secara fisika, yaitu dengan penyaringan (screening), kemudian pemisahan partikel menggunakan grit chamber,
dan pengendapan. Selanjutnya air limbah mengalami pengolahan sekunder
yang terutama berupa pengolahan secara biologi. Pengolahan secara
biologi berarti menggunakan mikroorganisme untuk mendegradasi kandungan
senyawa organik dalam limbah cair. Terdapat tiga metode pengolahan
sekunder yang dapat digunakan, yaitu metode trickling filter, activated sludge, dan treatment ponds/lagoons.
2. Endapan
lumpur hasil pengolahan limbah cair tidak dapat langsung dibuang ke
lingkungan sebab endapan tersebut mengandung berbagai senyawa polutan
yang telah terkonsentrasi hasil pemisahan dari limbah cair. Oleh karena
itu endapan tersebut perlu diolah terlebih dahulu agar kandungannya
tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. Limbah
padat yang berbahan plastik, logam, dan kaca dapat diolah dengan cara
didaur ulang menjadi produk baru yang dapat dimanfaatkan kembali.
4. Pada
metode penimbunan terbuka, sampah langsung ditimbun dalam lubang yang
dibuat pada suatu lahan di tempat pembuangan akhir, sementara pada
metode sanitary landfill, sampah ditimbun pada lubang yang telah dialasi suatu lapisan lempung dan plastik untuk mencegah rembesan limbah ke tanah.
5. Kelemahan proses insinerasi di antaranya adalah:
· Tidak dapat digunakan untuk semua jenis limbah padat
· Biaya operasi tinggi
· Menghasilkan asap dan abu buangan yang dapat menjadi pencemar juga
6. Alat
pada gambar adalah alat pengendap siklon yang digunakan untuk
mengendapkan materi partikulat yang terkandung dalam udara buangan. Alat
ini memanfaatkan gaya sentrifugal dari udara yang dihembuskan ke dalam
alat sehingga materi partikulat yang ukuran partikelnya relatif besar
akan jatuh ke bawah sementara udara bersih terhembus ke luar alat.
7. Cara mengontrol pembuangan limbah gas ke udara di antaranya adalah:
· Desulfurisasi
· Menurunkan suhu pembakaran
· Menggunakan alat pengubah katalitik untuk menyempurnakan pembakaran
8. Kompos
merupakan salah satu cara efektif untuk menanganani limbah padat
organik, sebab metode ini relatif murah dan sederhana sehingga dapat
dilakukan oleh banyak orang, serta dapat pula menghasilkan suatu produk
yang memiliki nilai ekonomi.
9. Pengolahan
limbah B3 secara biologi dapat dengan menggunakan metode bioremediasi
atau fitoremediasi. Keduanya menggunakan makhluk hidup untuk
menghilangkan limbah B3 dari lingkungan yang tercemar. Kelebihan metode
ini adalah biaya relatif murah, sementara kelemahannya adalah waktu yang
relatif lama dan dikhawatirkan dapat membahayakan rantai makanan dalam
ekosistem.
10. Beberapa cara pembuangan limbah B3:
· Metode sumur dalam/sumur injeksi (deep well injection) Ã limbah B3 dipompakan ke lapisan batuan dalam.
· Metode kolam penyimpanan (surface impoundments) Ã limbah B3 ditampung dalam kolam-kolam yang diberi lapisan pelindung untuk mencegah rembesan limbah.
· Metode secure landfill à limbah B3 ditimbun dalam landfill dengan tingkat keamanan tinggi (lapisan ganda dan alat monitor)
Latihan Ulangan Umum (halaman 107)
A.
1. d 2. e 3. b 4. d 5. a
6. c 7. b 8. d 9. a 10. c
11. c 12. c 13. b 14. d 15. a
16. e 17. b 18. e 19. e 20. c
21. a 22. e 23. c 24. c 25. d
26. e 27. e 28. b 29. a 30. b
B.
1. Agar
pengolahan limbah organik dan anorganik dapat berlangsung efektif dan
efisien, limbah organik dan anorganik perlu dipisahkan dengan baik
karena metode pengolahan kedua jenis limbah tersebut berbeda. Jika
pemisahan tersebut telah dilakukan sejak proses pembuangan, maka
pengolahan akan lebih mudah.
2. Limbah
cair rembesan dan luapan adalah limbah cair yang berasal dari berbagai
sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke
dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Contoh limbah cair ini
adalah:
· air buangan dari talang atap
· air buangan AC
· aliran air dari tempat parkir dan bangunan perdagangan
3. Karakteristik limbah reaktif adalah:
· Pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan
· Dapat bereaksi hebat dengan air
· Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah membahayakan
· Apabila pada pH rendah atau tinggi berpotensi menimbulkan ledakan, gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah membahayakan
· Dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar
· Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen, atau tidak stabil pada suhu tinggi
4. Limbah
yang menyebabkan infeksi tergolong limbah B3 karena limbah tersebut
membahayakan kesehatan manusia sebab mengandung berbagai agen penyebab
penyakit menular. Sumber utama limbah tersebut adalah rumah sakit dan
tempat-tempat pelayanan kesehatan lain.
5. Polutan
adalah senyawa atau suatu zat yang mencemari lingkungan sehingga
menurunkan kualitas lingkungan, sementara limbah adalah senyawa atau zat
buangan kegiatan manusia yang belum tentu mencemari lingkungan. Limbah
akan menjadi polutan apabila jumlahnya melebihi batas normal, berada di
tempat yang tidak sesuai, atau di waktu yang tidak tepat.
6. Contoh polutan di air beserta sumbernya adalah:
Jenis polutan
|
Sumber utama
|
Agen penyebab penyakit
Limbah yang memerlukan oksigen
Minyak
Pestisida
Plastik
Deterjen
Timbal
Merkuri
Senyawa asam
|
Limbah rumah tabngga, kotoran hewan
Kotoran hewan, limbah industri, limbah rumah tangga
Buangan mesin dan kendaraan bermotor, tumpahan tangki dan kebocoran pipa atau sumur minyak
Lahan pertanian dan perkebunan
Limbah rumah tangga dan industri
Limbah rumah tangga dan industri
Bahan bakar mengandung timbal, beberapa pestisida, tempat peleburan timbal
Limbah industri
Pertambangan dan limbah industri
|
7. Pestisida
adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang
dianggap mengganggu oleh manusia, Macam pestisida adalah:
· Insektisida à organisme target adalah serangga
· Herbisida à organisme target adalah tumbuhan pengganggu
· Fungisida à organisme target adalah jamur
Apabila digunakan berlebihan, pestisida dapat bersifat racun bagi tumbuhan dan biota tanah lain, dapat mencemari air, dan dapat terakumulasi dan persisten dalam tubuh makhluk hidup dan menimbulkan kerusakan organ atau gangguan kesehatan.
8. Contoh Indikator biologi:
· Polusi udara à lumut kerak
· Polusi air à diatom, zooplankton, bakteri koliform
· Polusi tanah à cacing tanah
9. beberapa gas berbahaya yang dapat mencemari udara adalah:
· Karbon monoksida à menimbulkan kerusakan saraf dan kematian
· Sulfur oksida dan nitrogen oksida à menimbulkan gangguan pernapasan seperti bronkitis, emfisema, dan asma
· Asap rokok à Dapat menimbulkan kanker
10. Algae blooming
terjadi akibat peristiwa eutrofikasi, yaitu adanya nutrisi yang
berlebihan dalam perairan sehingga algae tumbuh subur dan populasinya
meningkat drastis. Algae blooming ini dapat menyebabkan gangguan
penetrasi cahaya ke dalam perairan sehingga mengganggu kehidupan biota
air lain, dapat mengeluarkan racun yang membahayakan biota air lain, dan
dapat menurunkan DO perairan akibat dibusukkan oleh bakteri pembusuk.
11. Tempat pembuangan sampah dapat menyebabkan dampak negatif berikut:
· lahan tidak dapat digunakan untuk keperluan lain
· menimbulkan bau tak sedap
· menganggu estetika
· menjadi sumber penyakit
12.a.Mekanisme desinfeksi limbah cair adalah dengan menggunakan senyawa atau zat tertentu yang dapat membunuh mikroorganisme (secara kimia), atau dengan perlakukan fisik.
b.Contoh mekanisme desinfeksi adalah:
· klorinasi
· penyinaran dengan sinar UV
· ozonisasi
13. Kompos
dibuat dengan menggunakan mikroorganisme atau makhluk hidup lain yang
dapat mengurai bahan-bahan organik sehingga menjadi pupuk yang
bermanfaat bagi tumbuhan. Contoh makhluk hidup yang dapat digunakan
adalah:
· bakteri
· khamir
· cacing tanah
14. Bahan yang dapat didaur ulang:
· plastik à pot tanaman, hanger, mainan anak-anak
· karet à campuran bahan pembuatan jalan
· kaca à wadah kaca, hiasan, bahan pembuat jalan
· kaleng alumunium à menjadi kaleng baru kembali
· kertas à menjadi kertas baru kembali
15. Kelemahan sistem pengolahan limbah B3 secara biologi di antaranya adalah:
· waktu yang diperlukan relatif lama
· dapat membawa senyawa beracun ke dalam rantai makanan di ekosistem sehingga membahayakan makhluk hidup lain
Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat!
Terimakasih!
0 komentar:
Post a Comment
!!!PERHATIAN!!!
Jika Anda adalah Manusia, serta otak dan akal sehat Anda masih berfungsi dengan normal, tunjukan itu dengan tidak berkomentar menggunakan kata-kata kasar dan tidak lazim! Terimakasih :)